Anisah Haidaratul
Hanifa..
Namanya indah ya?
Seindah akhlaqnya. Aamiin ^^
Dia adalah
sahabatku sejak pertama aku kuliah di Yogyakarta. Berawal dari halaqah yang
samasama kami ikuti, ditambah lagi kami teman satu kelas, kami putuskan bahwa
kami berdua cocok. Haida begitu aku biasa memanggilnya, dengan kepribadian yang
cenderung introvert, tidak banyak bicara berbeda sekali denganku yang
blak-blakan, bicara sanasini. Kalau kami sedang berdua, selalu aku yang banyak
bicara bercerita banyak hal dan dengan antusias Haida mendengarkan. Tidak
jarang juga dia menanggapi dengan hanya beberapa kata tapi, jleb! Bikin aku cuma
bisa senyum lega menanggapi. Aku senang kalau kami sedang berdua, jika aku diam
tanpa cerita, Haida pasti memancing dengan pertanyaan singkat yang membuatku
bisa nyerocos sampe berjam-jam. Apalagi jika aku sedang dalam keadaan tidak
normal, entah karena down sekali atau up sekali, haida benar-benar
menyiapkan kedua telinganya dengan baik. Lain jika haida yang sedang merasa
kurang baik, dia hanya diam dan aku cukup berada disampingnya, ikut diam. Haha~
sekali lagi, haida bukan orang yang heboh ketika mengekspresikan sesuatu dalam
action, dia lebih memilih menuangkan apa yang dia rasakan dalam bentuk tulisan.
Haida pintar dalam mengolah kata menjadi sebuah tulisan yang indah. Aku
samasekali tidak bisa.
Bisa mendengarkan
satu sama lain dengan baik, sering bertemu berdua dan menghabiskan waktu
bersama bukan berarti kami tanpa problem. Kami pernah marahan, jika sedang
marahan, sering sekali aku yang memulainya. Bukan sering. Sepertinya memang
setiap marahan, akulah yang memulai. Aku lebih banyak tidak terimanya jika dia
begini, dia begitu.. sudah berapa kali ya kami marahan? Maksudku aku marah
padanya. Haha..
Haida punya cara
sendiri bagaimana menghadapi aku yang sedang marah padanya. Bagaimana? Dia
diam. Seperti seolah tak terjadi apa-apa. Itu bukan tanpa alasan. Haida memang
membiarkanku meluapkan kemarahan. Dan dia tahu kapan kemarahanku akan reda,
saat itulah dia bicara denganku, entah secara langsung atau lewat surat. Satu
kalimat yang sangat aku sukai dari haida adalah ketika dia bilang “Ma, kamu tau
aku sayang banget sama kamu..”
Iya Da, aku tau
kok :’)
Begitulah, aku
berharap kami bisa menjadi teman baik yang saling menyayangi, saling mengingatkan
dalam segala hal .. sampai nanti. Sampai kami punya kehidupan masing-masing,
sampai kami meraih kesuksesan kami masing-masing, sampai kami kembali kepada
pencipta kami. Aamiin.
Yogyakarta, 28
November 2014 in the middle of my part time ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar