Senin, 03 November 2014

Pehape? Uhuk~



Jatuh cinta itu indah sekali yaa? Perasaan yang berbunga-bunga dan senyum yang mengembang setiap harinya. Apapun bisa dilakukan oleh orang yang sedang dijatuhi cinta, segala sesuatu tentang orang yang dicintainya menjadi sempurna, ia lah satu-satunya, tak ada yang lain yang seperti dia. Perkara yang dijatuhi cinta itu membalas atau tidak, urusan belakangan, yang penting karena jatuh cinta, orang bisa jadi lebih bahagia, lebih termotivasi hidupnya, setidaknya untuk dirinya sendiri. Untuk yang perempuan, mungkin dia jadi lebih rapi dan wangi dalam berpenampilan, kalau yang sebelumnya tidak terlalu perduli dengan penampilan, cenderung cuek, setidaknya dengan tujuan untuk lebih enak dipandang atau orang disekitarnya bisa lebih nyaman. Untuk yang laki-laki, mungkin dia menjadi pribadi yang lebih perhatian kepada yang ia jatuhi cinta tentunya, atau kalau memang dia orang yang baik, perhatian kepada orang  yang dijatuhi cinta lebih terlihat dibanding perhatiannya kepada orang lain. Bicara tentang perhatian, akhir-akhir ini banyak sekali teman-temanku yang bertanya, bagaimana sih seharusnya menyikapi perhatian yang orang lain berikan kepada kita, dalam hal ini, supaya tidak ada salah paham dalam mengartikan perhatian itu, karena kalau sampai salah mengartikannya, bisa berujung dengan istilah php atau pemberi harapan palsu yang lagi marak banget sekarang ini. Kok bisa sih ada php kayak gitu? Beberapa teman yang aku tanyai tentang bagaimana php itu bisa merajalela, mereka menjawabnya dengan bervariasi. Nisa bilang, “Nggak akan ada php yaa kalo kitanya nggak ngarep, jadi php karena kita itu udah berharap lebih dari yang diberikan. Ya gimana nggak ngaggep php kalau pas kita ngarepnya dikasih ini, ternyata si dia nggak nyampe situ, paham?” haha, aku tertawa sambil manggut-manggut. Ya emang bener begitu. Kalau aja kita nganggep perhatian yang diberikan itu adalah bentuk kepedulian sesama manusia, semua akan aman saja, kalau toh si dia berniat memberikan perhatian lebih, pasti akan ada sinyal lebih juga :]. Kata Nana beda lagi, aku pernah baca tulisan dalam sebuah foto yang ia share dalam facebooknya, “adanya php karena GR yang berhari-hari” Nana menambahi keterangan dalam foto itu, -guling2, ngakak ..- begitu katanya. Akupun ketika membaca cuma bisa senyum dan ngakak dalam hati. GR itu emang bahaya ya? Apalagi kalau GRnya itu nggak terbukti. Duhh -_- sakitnya tuh disini *nunjuk-nunjuk hatimu. #Eeeaa ^^ udah mikir macem-macem tentang si dia yang “ehh kok dia gini yaa?” , “ehh dia kok gitu yaa? Jangan-jangan …” aduh. Mending jangan dehh, jangan diterusin. Entar sakit lho, bener dehh. Intinya, tanggepin semua perhatian yang orang berikan padamu sebagai suatu kebaikan, kalau kata Lulu, temanku, “kebaikan seseorang jangan dipertanyakan.” Jangan juga biarkan dirimu membuat asumsi sendiri yang membuat harapan-harapan itu dan rasa GR itu semakin besar, jangan biarkan dirimu yang berharga punya peluang sakit hati yang gede akibat ulah sendiri. Sanyangi dirimu dengan menghargainya, bahagia yang biasa saja dengan mensyukuri hal-hal yang sederhana, supaya kalau sedih juga nggak makan waktu yang lama. Semangat! :’D

2 komentar: