“Nggak tau segila
apapun aku, belum pernah aku butuhin temen kayak aku butuh kamu sekarang ini,
aku punya banyak sahabat, tapi kamu .. aku berharap hubungan kita nggak pernah
berakhir apapun alasannya. Bukan semata karena apa yang aku alami sekarang,
tapi dari dulu sampe sekarang aku baru nemuin kamu.” -Nur
Senyumku merekah saat
aku selesai membaca kalimat terakhir sms temanku. Nur Miftahul Khoiriyah. Bukan.
Dia bukan temanku. Dia sahabat baruku :)
Sahabat baru?
Ya,
Ya,
Aku putuskan untuk
menganggapnya sebagai sahabat baruku. Sebelumnya aku ‘hanya’ menganggapnya
sebagai teman. Teman kampus yang tanpa sengaja sering menghabiskan waktu makan
siang bersama. Saat yang tanpa sengaja itulah kami punya semacam quality time,
entah aku yang akan terus bercerita dan Nur mendengarkan dengan baik sampai
waktu habis, atau sebaliknya aku yang secara utuh mendengarkan kala ia
bercerita.
Suatu hari ia
bertanya padaku, “menurutmu aku orangnya kayak gimana”
“gimana apanya?”
tanyaku balik. Aku heran. Belum pernah ia menanyakan hal semacam itu. “ya kamu
kalo liat aku tuh kayak gimana?” desaknya. “galak!” jawabku sekenanya. Aku yakin
ada yang mengganjal dihatinya. Ada sesuatu yang ingin ia katakan tapi tidak
tahu harus menggunakan bahasa yang seperti apa. “ada apa Nur? Cerita sajaa ..”
ia hanya menyumbangkan senyum manisnya mendengar pertanyaanku. Aku ikut tersenyum.
Kami diam. Kemudian ia bercerita. Dan .. jengjengjeng ~ ceritanya memang
menggemparkan, untukku. Ia berani melewati batasnya sebagai Nur yang aku kenal.
Sebenarnya aku punya banyak sekali pertanyaan atas ceritanya, saking banyaknya
sampai aku lupa, yang paling aku ingat sudah kutanyakan, dan Nur jawab “tidak
tahu” aku tak mau bertanya lagi.:D aku tahu dia tahu betul apa yang sudah
menjadi keputusannya :)
Aku tidak tau apa yang
ada dalam pikirannya jika kutanyakana bagaimana aku di matanya, hanya entahlah,
aku bisa sangat lepas ketika bercerita padanya, apapun itu! Aku suka bercerita
banyak hal dengannya. Aku juga suka tanggapan-tanggapan yang ia sampaikan, ia
tidak selalu membelaku ketika dia tau aku salah, tapi ia menegur dengan kalimat
yang tetap nyaman didengarkan dan tidak terkesan menyalahkanku. Aku merasa Nur bisa memahami
dan memperlakukan aku harus yang seperti
apa. Itulah kenapa aku tidak pernah menolak jika ia mengajakku untuk
menemaninya, atau kebetulan aku juga sedang butuh teman. Ceritalah .. apapun. Selama
yang kamu mau , Insya Allah aku siap mendengarkan. Setidaknya kamu tau kalo aku
berusaha untuk selalu ada kalo kamu butuh, karena kamu juga gitu ke akuu ~
Nur,
Terimakasih atas kalimat
indahmu, aku seneng bacanya .. :)
Tentu aku juga
berharap kita selamanya menjadi teman sahabat yang baik, yang bisa saling
mendengarkan dan mengingatkan. Terimakasih Nur untuk apapun yang sudah pernah
kamu sampaikan padaku, ceritamu dan ceritaku .. :)
Jangan cintai aku
berlebihan! Aku nggak mau kamu benci aku banget nantinya. Na’udzubillah ~
haha :D
haha :D
Aku nggak pinter bikin kata-kata yang menyentuh, aku nggak tau gimana caranya bilang makasih yang romantis kayak gimana , yang jelas aku sayang sama kamu Nur .. ! ;) Saranghae <3
Kebumen, 21 Desember
2014 at 20.45
Di kamar , mikirin
kamu !